Karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “to mark” menandai dan menfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, seseorang yang berprilaku tidak jujur, curang, kejam, rakus dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter jelek, sedangkan yang berprilaku baik, jujur, dan suka menolong diakatakan sebagai orang yang memiliki karakter baik/mulia.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Dirjen Penddikan Agama Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia (2010) mengemukakan bahwa karakter (character) dapat diartikan sebagai totalitas ciri-ciri pribadi yang melekat dan dapat diidentifikasi pada perilaku individu yang bersifat unik, dalam arti secara khusus ciri-ciri ini membedakan antara satu individu dengan yang lainya.
Karakter bukan bawaan sejak lahir, tidak datang dengan sendirinya melainkan harus dibentuk, ditumbuhkan, dikembangkan, dan dibangun secara sadar dan sengaja hari demi hari melalui suatu proses. Salah satu proses tersebut dapat melalui pendidikan.
SD Plus Al-Muhajirin mempunyai Visi "TERWUJUDNYA LULUSAN SD PLUS AL-MUHAJIRIN YANG HAFAL AL-QUR'AN SERTA UNGGUL DAN BERPRESTASI". Agar terwujud visi tersebut maka sekolah harus tampil dengan kualitas yang tinggi dimana setiap peserta didik harus memantapkan dirinya dalam hal agama dan juga dalam belajar sehingga perlu mengadakan suatu program yang dapat membantu pembentukan karakter siswa. Salah satu kegiatan keagamaan yang dilaksanakan peserta didik di SD Plus Al-Muhajirin ini adalah pembiasaan shalat dhuha.
Berikut penampakan kegiatan Shalat dhuha yang dilaksanakan setiap Jum'at pagi di SD Plus Al-Muhajirin.
0 comments:
Posting Komentar