SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD PLUS AL-MUHAJIRIN PURWAKARTA

Media sosial kami

Silahkan ikuti kami di media sosial.

Penghargaan

SD Plus Al-Muhajirin menerima penghargaan MOST ADMIRED CHAMPIONS dengan kategori "FAVORITE ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL IN QUALITY EDUCATION PROGRAM OF THE YEARS 2021".

Guru dan Staf

Guru dan staf SD Plus Al-Muhajirin.

Bangunan Utama

Guru dan staf SD Plus Al-Muhajirin dengan background bangunan utama.

PERJUSA

Perkemahan Jumat Sabtu, Lokasi Wanakula Camp 2-3 September 2022. "MELALUI KEGIATN PERJUSA, KITA WUJUDKAN PENGGALANG BERKARAKTER, PEDULI, DISIPLIN DAN TERAMPIL"

SELAMAT dan SUKSES

SD Plus Al-Muhajirin mendapat Penghargaan Indonesian School Excellent 2022 di Bandung

Selasa, 10 Agustus 2021

Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Tahun Ajaran Baru 2021/2022 Mengacu pada Kebijakan PPKM dan SKB 4 Menteri 02 Agustus 2021

 

Jakarta, 29 Juli 2021  ---  Menyikapi kondisi pandemi Covid-19 saat ini maka pembelajaran di tahun ajaran baru 2021/2022 bersifat dinamis mengacu pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah, dan Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Hal tersebut diutarakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, saat menghadiri gelar  wicara di televisi swasta, Selasa (27/7). Menurutnya, satuan pendidikan harus memperhatikan zona wilayahnya dalam menentukan aktivitas pembelajaran. Untuk Level 1 dan 2 dapat memulai pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas, dengan mengutamakan kehati-hatian, keselamatan, dan kesehatan warga sekolah. Sementara untuk daerah yang berada di Level 3 dan 4, masih harus menggelar pembelajaran secara jarak jauh (PJJ).

Diakui Menteri Nadiem, banyak sekolah sudah mencoba PTM terbatas sejak awal tahun 2021. Ia pun mengapresiasi langkah yang dilakukan sekolah tersebut, namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, dan sudah memenuhi daftar periksa.

Kesalahan Kesalahan Dalam Bahasa Inggris Yang sering dilakukan Oleh Pembelajar (Bagian 1)



 

Tanpa kita sadari, seringkali kita melakukan kesalahan berbahasa Inggris bukan hanya pada pengucapan (pronunciation) tapi juga penggunaan kata itu sendiri.  Tentu saja bagi pemula ini terkesan lumrah dan wajar, karena selain tulisan yang apa adanya, pengucapanpun berbeda dari tulisan. Artinya perlu ada sebuah kebiasan dalam belajar Bahasa.

                Pada episode kali ini, saya akan membahas seputar kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan dilakukan oleh para siswa atau para pembelajar Bahasa asing dalam hal ini adalah Bahasa Inggris.

Kesalahan-kesalahan itu di antaranya, adalah:

1.     1.   Thanks before (terima kasih sebelumnya)

Kita seringkali mengucapkan kata “Thanks before” untuk mengatakan “Terimakasih sebelumnya”. Tapi pada dasarnya dalam Bahasa inggris tidak mengenal Thanks before. Itu kita lakukan karena kita selalu menerjemahkan Bahasa Indonesia  ke dalam Bahasa Inggris yang sifatnya lexical atau perkata, sehingga kata-kata itu keluar dari mulut kita.

Dalam Bahasa Inggris, jika kita ingin mengucapkan “Terimakasih Sebelumnya” maka lebih umum mereka mengatakannya “Thank you in advance”.

 

2.    2.    I am boring (saya bosan)

Kata ini sering kita dengar orang lain dan kita juga termasuk dari sekian banyak pembelajar yang mungkin mengatakan hal itu juga (I am boring). Jika kita berbicara dengan Native speaker, mungkin mereka akan mencoba memahamkan apa yang kita ucapkan kepadanya (I am boring), karena dalam benak mereka berfikir maksud dari si pembicara adalah ingin mengatakan bahwa dia bosan. Padahal kata yang diucapkan (I am boring) memiliki arti saya membosankan. Maka kata yang lebih tepat jika suatu saat nanti kita memang bosan terhadap sesuatu kita katakana “I am bored” artinya “saya bosan”.

 

3.    3.   Angry to (marah kepada)

Saat kita melihat seseorang marah-marah, katakanlah Pak Muksin marah-marah sampai berteriak-teriak pada seseorang, mungkin kita akan mengatakan “Mr. Muksin is angry to somebody”. Apakah kita pernah melakukan hal yang sama atau memang sampai sekarang masih juga mengatakan hal seperti itu. Jika masih mengatakan hal demikian, maka inilah kesempatan kita untuk merubahnya menjadi lebih baik dan benar. Kata tersebut seharusnya berbunyi “Mr. Muksin is angry with somebody”.  Jadi setelah kata sifat (adjecdtive) angry harus diikuti “with”.