SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD PLUS AL-MUHAJIRIN PURWAKARTA

Kamis, 15 Desember 2022

Mengapa Dia Dijadikan Kawan Hidup?

 

Mengapa Dia Dijadikan Kawan Hidup?

                                                         

Anak- anak kecil itu seraya menjawab dengan berkata, “Aku puasa, aku sholat”. Tanpa mereka merasa bersalah dan berdosa. Itulah tipikal anak-anak yang memang semuanya ingin serba baik, terlihat baik dan harus baik di depan siapapun. Kepolosannya telah menghantarkan mereka untuk menjawab yang baik-baik segala pertanyaan yang bisa menyudutkan mereka.

Episode berubah setelah anak-anak tadi tumbuh dan berkembang  menjadi dewasa seperti kita sekarang. Segala sifat manusia terkadang semua muncul. Ada yang bisa mengontrol dengan sifat itu, ada yang tidak bisa mengontrol, ataupun kadang bisa mengrontrol kadang tidak.

Seiring waktu, musuh dan teman mulai berdatangan menghapiri kita. Teman sejati tentu yang ingin kita cari dan kita dapatkan, namun teman sejati itu terkadang selalu kita hiraukan begitu saja sementara musuh sejati kita jadikan kawan hidup.

Sebahagian dari kita mungkin bertanya-tanya siapa musuh sejati kita? Ya, musuh sejati kita adalah iblis yang selalu menjerumuskan kita pada hal-hal yang tidak baik, hingga kita terjebak dalam perangkapnya yang semakin sulit untuk dilepas dan masuk terus kedalam lumpur hitam bernoda.

Waktu adzan, kita masih berbincang tanpa menjawab ucapan Adzan yang dikumandangkan Muadzin. Waktu shalat kita masih sibuk dengan urusan duniawi. Waktunya berpuasa malah makan dan merokok di pinggir jalan. Bersaudara itu indah malah menjadikan musuh. Berbagi rezeki itu nikmat malah menyembunyikan. Bersatu itu indah malah bercerai-berai.

Jika kita seperti gambaran di atas, maka kita tahu bahwa iblis itu musuh nyata tapi kita selalu jadikan ia kawan hidup.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selamat dunia dan akhirat.

Aamiin  

               

1 komentar: