SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD PLUS AL-MUHAJIRIN PURWAKARTA

Media sosial kami

Silahkan ikuti kami di media sosial.

Penghargaan

SD Plus Al-Muhajirin menerima penghargaan MOST ADMIRED CHAMPIONS dengan kategori "FAVORITE ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL IN QUALITY EDUCATION PROGRAM OF THE YEARS 2021".

Guru dan Staf

Guru dan staf SD Plus Al-Muhajirin.

Bangunan Utama

Guru dan staf SD Plus Al-Muhajirin dengan background bangunan utama.

PERJUSA

Perkemahan Jumat Sabtu, Lokasi Wanakula Camp 2-3 September 2022. "MELALUI KEGIATN PERJUSA, KITA WUJUDKAN PENGGALANG BERKARAKTER, PEDULI, DISIPLIN DAN TERAMPIL"

SELAMAT dan SUKSES

SD Plus Al-Muhajirin mendapat Penghargaan Indonesian School Excellent 2022 di Bandung

Kamis, 03 Agustus 2023

Bullying

 


Sejak bergulirnya peradaban manusia, bullying ini sudah menyertai kehidupan sehari-hari mereka. Ada yang terasa dan merasa, ada juga yang tidak terasa tapi merasa ataupun tidak merasa. Seakan akan sudah menjadi sebuah kebiasaan sehingga manusia sudah tidak lagi atau berkurang rasa empati dan simpatinya terhadap orang lain.

Menurut Caloroso (2007) sebagaimana dikutip (Aini, 2018) mengungkapkan bahwa bullying ‘tindakan intimidasi yang dilakukan secara berulang-ulang oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak lebih lemah, dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai korbanya secara fisik maupun emosional’.

Bullying tidak terlepas dari sesuatu yang umumnya melekat pada manusia, seperti status, perilaku, kebiasaan, bentuk tubuh, kekurangan tubuh, dan hal lainnya yang bisa berpotensi untuk dibully.

Lihatlah perjalanan para Nabi dan Rasul dalam mendakwahkan agama Allah SWT. Semuanya tidak terlepas dari Bullying, namun semuanya dilalui dengan tabah dan sabar. Kebanyakan dari Para pembawa pesan dari Allah banyak dibully baik berupa fisik (Physical Bullying) dan Bullying dengan kata-kata (Verbal Bullying) seperti mengolok-ngolok, menyebar rumor, memfitnah, mencela, merendahkan, memaki.

Dalam Qur’an surah al-Hujarat ayat 11 Allah SWT berfirman untuk tidak melakukan Bullying karena hal tersebut tidak baik untuk dilakukan karena dapat menimbulkan perseteruan dan perpecahan umat karena siapa tahu sesuatu yang dibully bahkan dejaratnya lebih tinggi dari yang membully.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Artinya:


Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.


Nabi Muhammad SAW sebagai teladan kita pernah bersabda yang artinya “Seorang (disebut) muslim adalah manakala orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya”.