Sejak bergulirnya peradaban manusia, bullying ini sudah menyertai kehidupan sehari-hari mereka. Ada yang terasa dan merasa, ada juga yang tidak terasa tapi merasa ataupun tidak merasa. Seakan akan sudah menjadi sebuah kebiasaan sehingga manusia sudah tidak lagi atau berkurang rasa empati dan simpatinya terhadap orang lain.
Menurut Caloroso (2007) sebagaimana dikutip (Aini, 2018)
mengungkapkan bahwa bullying ‘tindakan intimidasi yang dilakukan secara
berulang-ulang oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak lebih lemah, dilakukan
dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai korbanya secara fisik maupun
emosional’.
Bullying tidak
terlepas dari sesuatu yang umumnya melekat pada manusia, seperti status,
perilaku, kebiasaan, bentuk tubuh, kekurangan tubuh, dan hal lainnya yang bisa berpotensi
untuk dibully.
Lihatlah perjalanan
para Nabi dan Rasul dalam mendakwahkan agama Allah SWT. Semuanya tidak terlepas
dari Bullying, namun semuanya dilalui dengan tabah dan sabar. Kebanyakan dari
Para pembawa pesan dari Allah banyak dibully baik berupa fisik (Physical Bullying)
dan Bullying dengan kata-kata (Verbal Bullying) seperti mengolok-ngolok, menyebar
rumor, memfitnah, mencela, merendahkan, memaki.
Dalam Qur’an surah
al-Hujarat ayat 11 Allah SWT berfirman untuk tidak melakukan Bullying karena
hal tersebut tidak baik untuk dilakukan karena dapat menimbulkan perseteruan
dan perpecahan umat karena siapa tahu sesuatu yang dibully bahkan dejaratnya
lebih tinggi dari yang membully.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا
نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا
أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ
بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu
lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Nabi Muhammad SAW sebagai teladan kita pernah bersabda
yang artinya “Seorang (disebut) muslim adalah manakala orang-orang muslim
lainnya selamat dari lisan dan tangannya”.