SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD PLUS AL-MUHAJIRIN PURWAKARTA

Media sosial kami

Silahkan ikuti kami di media sosial.

Penghargaan

SD Plus Al-Muhajirin menerima penghargaan MOST ADMIRED CHAMPIONS dengan kategori "FAVORITE ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL IN QUALITY EDUCATION PROGRAM OF THE YEARS 2021".

Guru dan Staf

Guru dan staf SD Plus Al-Muhajirin.

Bangunan Utama

Guru dan staf SD Plus Al-Muhajirin dengan background bangunan utama.

PERJUSA

Perkemahan Jumat Sabtu, Lokasi Wanakula Camp 2-3 September 2022. "MELALUI KEGIATN PERJUSA, KITA WUJUDKAN PENGGALANG BERKARAKTER, PEDULI, DISIPLIN DAN TERAMPIL"

SELAMAT dan SUKSES

SD Plus Al-Muhajirin mendapat Penghargaan Indonesian School Excellent 2022 di Bandung

Rabu, 09 Oktober 2024

GURU MENGELUH

 

GURU MENGELUH


Di sebuah desa kecil, terdapat seorang guru bernama Pak Budi. Ia sudah mengajar selama lebih dari 15 tahun di sekolah dasar setempat. Meskipun mencintai pekerjaannya dan memiliki hubungan baik dengan murid-muridnya, Pak Budi sering mengeluh tentang kondisi ekonominya yang semakin sulit.

 

Setiap bulan, gaji yang diterimanya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia harus menghidupi istri dan dua anaknya, sementara biaya hidup, terutama kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak-anak, semakin meningkat. Ia sering kali terpaksa menjual barang-barang kecil yang dimilikinya demi mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Suatu pagi, setelah mengajar, Pak Budi duduk di bangku taman sekolah sambil mengeluh kepada teman sejawatnya, Bu Siti. “Bu, saya sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi gaji saya tetap saja tidak cukup. Kadang-kadang saya merasa putus asa,” keluh Pak Budi.

Bu Siti, yang juga merasakan beban yang sama, mencoba menghiburnya. “Kita semua menghadapi kesulitan, Pak. Tapi ingat, pendidikan adalah investasi. Mungkin tidak terlihat sekarang, tetapi kelak, anak-anak kita akan mendapatkan manfaat dari pendidikan yang kita berikan.”

Meski perkataan Bu Siti memberi sedikit harapan, Pak Budi tetap merasakan tekanan berat. Dia seringkali pulang dengan pikiran yang penuh kekhawatiran tentang bagaimana cara membayar biaya sekolah anaknya yang semakin mahal. Suatu hari, saat pulang kerja, ia menemukan sebuah iklan tentang kursus online yang dapat membantu meningkatkan keterampilan. Meskipun merasa lelah, Pak Budi memutuskan untuk mencoba.

Setelah beberapa bulan, Pak Budi berhasil mendapatkan sertifikasi tambahan. Ia memutuskan untuk membuka kelas tambahan di rumahnya di malam hari. Perlahan-lahan, siswa-siswa mulai berdatangan untuk belajar, dan Pak Budi merasa bersemangat kembali. Penghasilannya dari kelas tambahan itu membantu meringankan beban ekonomi keluarganya.

Suatu malam, saat mengajar, seorang siswa bernama Dika bertanya, “Pak, kenapa Bapak mau mengajar di luar jam sekolah? Bukankah Bapak sudah lelah?”

Dengan senyuman, Pak Budi menjawab, “Dika, saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa berusaha meski dalam situasi sulit. Pendidikan tidak hanya tentang belajar di sekolah, tetapi juga tentang bagaimana kita menghadapi tantangan hidup.”

Dika terlihat terinspirasi oleh jawaban Pak Budi. Dari situ, semangat Pak Budi menular kepada siswa-siswanya. Mereka belajar tidak hanya tentang pelajaran di kelas, tetapi juga tentang nilai kerja keras dan ketekunan.

Seiring waktu, kondisi ekonomi Pak Budi mulai membaik, dan ia menyadari bahwa di balik setiap kesulitan, ada kesempatan untuk tumbuh. Dia tidak hanya mengajarkan pelajaran di kelas, tetapi juga pelajaran hidup yang berharga kepada murid-muridnya.

Dengan demikian, meski tantangan masih ada, Pak Budi merasa lebih kuat dan optimis. Ia memahami bahwa meskipun dunia pendidikan tidak selalu memberikan imbalan finansial yang besar, tetapi imbalan dari pengaruh positif yang ia berikan kepada generasi muda jauh lebih berharga.