Hari ini tujuh puluh
enam tahun yang lalu Indonesia memerdekakan diri menjadi negara yang bebas dari
penjajahan dan berdaulat. Adalah Bp. Ir. Soekarno dan Bp. Moh. Hatta sebagai
aktor utama dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada hari
Jum’at 17 Agustus 1945 bertepatan dengan
17 ramadhan sehingga Indonesia diakui
oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi negara yang merdeka.
Jika melihat proses
kemerdekaan Indonesia, tentu saja ada beberapa hal yang melatarbelakangi hingga
Indonesia mendapatkan kemerdekaannya secara valid. Selain perjuangan rakyat
Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang tak kenal putus asa untuk mengusir
penjajah dari bumi Indonesia, juga adanya faktor lain di antaranya karena
adanya perang dunia kedua.
Perang Dunia kedua
adalah sebuah perang global di dunia ini yang berlangsung sekitar tahun 1939
sampai 1945. Perang yang berlangsung lebih kurang 6 tahun ini melibatkan banyak
negara untuk berperang di mana semua negara-negara dengan kekuatan besar pada
akhirnya beraliansi membentuk kekuatan lebih besar lagi hingga akhirnya perang
Dunia kedua ini terbagi menjadi blok barat dan blok timur Sepanjang sejarah
perang di dunia ini, Perang Dunia kedua adalah perang yang banyak memakan
korban jiwa hingga mencapai 70 juta jiwa dan ini tentu saja menyebabkan
kekhawatiran dan kesedihan umat seluruh dunia dan pada akhirnya mejadikan
penyesalan seluruh negara-negara di dunia.
Saat itu sebuah negara yang berlokasi di
kawasan Asia Timur sangat sekali berambisi untuk menaklukkan dunia dan
memperluas kekuatan dengan menyerang dan menjajah negara-negara lain. Adalah
Jepang dengan Kekaisarannya berusaha mendimonasi Asia Timur. Hingga akhirnya
pada tanggal 07 Desember 1941 Jepang lewat Angkatan Lautnya menyerang Pearl
Harbour (Pangkalan Angkatan Laut Amerika Seritkat) dalam dua kali serangan yang
melibatkan lebih kurang ratusan pesawat tempur, pesawat pembom dan pesawat
torpedo, hingga Pearl Horbour luluh lantah. Inilah yang akhirnya Amerika
Serikat sendiri melibatkan diri secara langsung dalam perang Dunia Kedua dan
langsung menyatakan perang dengan Jepang.
Tak berlangsung lama setelah kemenangan yang
dirasakan Jepang, akhirnya Pada tanggal 06 Agustus 1945, sebuah serangan yang
dilakukan oleh pihak sekutu Amerika Serikat membuat seluruh negeri Jepang
kaget, di mana dihancurkannya sebuah kota dengan satu serangan bom atom dengan
kekuatan nuklir hingga membumihanguskan kota Hioshima. Tiga hari berselang
tepatnya tanggal 09 Agustus 1945, Pihak sekutu Amerika Serikat juga menghancurkan
kota Nagasaki sehingga meninggalkan kesedihan dan trauma yang teramat sangat
bagi rakyat Jepang. Akhirnya kaisar Jepang memerintahkan seluruh pasukan Jepang
yang ada di tempat penjejahan mereka termasuk di Indonesia untuk kembali ke
Jepang.
Vacuum of Power (kosong kekuasaan), ya itulah
istilah yan tepat saat seluruh pasukan Jepang kembali lagi ke negaranya, dan
tak pikir panjang momen ini dimanfaatkan oleh kaum cerdik pandai, para pemuda
pejuang dan para Mahasiswa untuk segera membuat langkah besar dengan mendeklarasikan
kemerdekaan Indonesia. Sehari sebelum tanggal kemerdekaan, para Mahasiswa
menculik Soekarno dan dibawa ke Rengas Dengklok, Karawang. Di sana Para
Mahasiswa mendesak Soekarno untuk mendekslarasikan Kemerdekaan Indonesia
walaupun malam itu memang terjadi perdebatan yang cukup alot. Dengan susah
payah, akhirnya teks proklamasi Kemerdekaan RI berhasil dibuat.
Dini hari menjelang Shubuh, Soekarno kembali
dibawa ke Ibu Kota Jakarta. Segala persiapan dilaksanakan mulai dari
sterilisasi tempat pelaksanaan dan Pelaksanaan Upacara. Tibalah waktunya, Hari
Jum’at itu Teks Proklamasi dibacakan oleh Soekarno dan didampingi oleh Mohammad
Hatta di sebuah rumah hibah dari Faradj Martak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Ini
menandai Indonesia Merdeka.
Perlu diketahui bahwa teks proklamasi ini
diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangai oleh Soekarno-Hatta.
Sementara itu Fatmawati adalah orang yang menjahit Sang Saka Merah Putih. Terakhir
adalah faktor mutlak yang membuat Indonesia Merdeka adalah karena Rahmat Allah
yang Maha Kuasa, karena atas kehendaknyalah Indonesia menjadi Merdeka. Hingga
kutipan “atas kehendak Allah yang Maha Kuasa” wajib untuk dimasukkan dalam
Preambule (Pembukan UUD 1945). Semoga Kemerdekaan Indonesia yang telah kita
dapatkan dengan begitu banyak korban nyawa dan harta benda tidak ternodai oleh
para generasi mendatang. Kemerdekaan ini harus kita isi dengan berbagai hal
positif sesuai dengan bidang masing-masing demi kemajuan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sekali Merdeka Tetap Merdeka. Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Penulis,
SB